Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah (NA) di Kota Serang, Kamis (4/9/2025). (ANTARA/Devi Nindy)
Perempuan muda bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek penting yang membawa perubahan. Kehadiran mereka dalam ruang-ruang strategis akan berdampak besar bagi masa depan peradaban yang adil, setara, dan berkemajuan
Serang (ANTARA) – Nasyiatul Aisyiyah (NA) melalui Tanwir II NA yang diadakan di Kota Serang, Kamis, menjadi forum strategis untuk mendorong penguatan peran perempuan muda menjadi penggerak perubahan dalam pembangunan bangsa.
"Kegiatan yang mengusung tema “Memajukan Perempuan, Mengokohkan Peradaban” itu diharapkan melahirkan arah kebijakan baru bagi gerakan perempuan di Indonesia," kata Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari.
Ia menegaskan bahwa perempuan muda tidak boleh hanya menjadi objek, tetapi harus menjadi subjek dalam proses pembangunan.
“Perempuan muda bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek penting yang membawa perubahan. Kehadiran mereka dalam ruang-ruang strategis akan berdampak besar bagi masa depan peradaban yang adil, setara, dan berkemajuan,” katanya.
Baca juga: PP Aisyiyah: Program CKG beri keadilan bagi seluruh masyarakat
Selain membahas kebijakan organisasi, forum ini juga mengangkat isu strategis seperti pendidikan keluarga, perlindungan anak, dan penguatan kepemimpinan perempuan di ruang publik.
Di Banten, Nasyiatul Aisyiyah melalui Pimpinan Wilayah (PW) NA telah menjalankan program Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aisyiyah (Pashmina) yang fokus pada kesehatan fisik, gizi, mental, serta edukasi reproduksi untuk mencegah stunting.
“Program ini menyasar remaja agar mereka sadar bahwa tubuh mereka istimewa dan harus dijaga. Kami juga membekali mereka agar bijak menggunakan media sosial serta menjaga kesehatan mental,” ujar Ketua PWNA Banten, Unaimah Sanaya.
Ariati menambahkan, melalui Tanwir II di Banten, NA berharap gerakan pemberdayaan perempuan dan remaja dapat lebih inklusif, terintegrasi, dan memberi dampak luas.
“Tentu melalui kegiatan Tanwir II ini, kami berharap gerakan pemberdayaan perempuan dan remaja ini bisa lebih inklusif, terintegrasi, dan berdampak luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional,” katanya.
Pewarta: Devi Nindy Sari RamadhanEditor: Edy M Yakub Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.